MARKAS DAERAH PEMUDA PANCA MARGA PIMPINAN DAERAH BALI e-mail: ppmbali@yahoo.com |
Komentar Film Ngurah Rai
KODAM IX/UDAYANA (11/7),- Pemuda Panca Marga Provinsi Bali dengan pihak terkait beserta I G AA Bintang Aryani, selaku Produser Film diterima Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya dalam acara Launching Film I Gusti Ngurah Rai, di aula Makodam IX/Udayana, Rabu (10/7).
Film yang merupakan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, Kodam IX/Udayana dan PPM (Pemuda Panca Marga) Provinsi Bali ini dibuat dengan konsep docudrama menggabungkan nilai sejarah dan budaya popular yang menggambarkan perjalanan cinta dan perjalanan perjuangan I Gusti Ngurah Alit beserta segenap pasukannya menghadapi belanda tahun 1942 - 1947 dengan melakukan Long March menglilingi pulau Bali.
Pangdam IX/ Udayana mengawali sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemuda Panca Marga Provinsi Bali dan seluruh pihak terkait atas keberhasilan menyelesaikan produksi Film "I Gusti Ngurah Rai". Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mau dan mampu menghargai jasa-jasa para pahlawannya, untuk menguatkan kembali rasa nasionalisme seluruh elemen bangsa. Bentuk kepeduliannya diekspresikan melalui penggarapan sebuah film yang diberi judul "I Gusti Ngurah Rai", dan hal ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari kita semua. Serlanjutnya Pangdam menyampaikan Kehadiran film berdurasi sembilan puluh menit yang isinya menceritakan tentang kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai yaitu sepak terjangnya sejak masa muda hingga pecah perang Puputan Margarana di Desa Marga Tabanan yang juga merupakan cikal bakal lahirnya Kodam IX/Udayana, hendaknya menumbuhkan nilai-nilai kejuangan yang tinggi dari seluruh komponen masyarakat. Jika nilai-nilai kejuangan sudah tertanam dengan baik maka dengan sendirinya rasa nasionalisme akan terwujud.
Hadir pada acara Launching Film I Gusti Ngurah Rai diantaranya Perwakilan pejabat Pemprov Bali, Kapolda Bali dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Ketua Mada PPM Provinsi Bali, I G AA Bintang Aryani selaku Produser Film perwakilan LVRI dan Patriot Bali , Ketua KPI Bali, Perwakilan mahasiswa dari BEM dan Perwakilan Ormas se-Bali serta para Pejabat Kodam IX/Udayana.
http://www.tni.mil.id/view-51421-launching-film-i-gusti-ngurah-rai-di-makodam-ixudayana.html
Film I Gusti Ngurah Rai
untuk Pembelajaran Generasi Bali
Membaca Bali Post 11 Juli 2013 ''Berkonsep nilai sejarah dan budaya populer, film I Gusti Ngurah Rai di-launching'', saya teringat kepada seorang tokoh yang juga veteran PKRI (Perang Kemerdekaan Republik Indonesia) bernama A.A. Nyoman Rai Susandi. Beliau sering bercerita mengenai perjuangannya bersama kawan-kawannya ketika menjadi anggota dewan (DPRD Bali), memperjuangkan alm. I Gusti Ngurah Rai supaya diusulkan, diangkat dan ditetapkan menjadi pahlawan nasional dari Bali.
Dari dokumen beliau, saya pernah baca riwayat hidup alm. Let. Kol. I Gusti Ngurah Rai membentuk DPRI (Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia) Sunda Kecil setelah rombongan ekspedisi datang dari Jawa 4 April 1946 terus menuju Pusat Markas Gerilya di Munduk Malang, Tabanan bagian atas. Setelah unsur-unsur pimpinan gerilya berkumpul di Munduk Malang, diadakan perundingan (16 April 1946), yaitu antara lain, sebagai hasil perundingan dengan Pemerintah Pusat RI maka dibentuk badan perjuangan yang bersifat totaliter berwujud DPRI Sunda Kecil di mana seluruh badan perjuangan baik yang bersifat kelaskaran dan lain-lain yang bersifat politis dan badan-badan pemerintah, disatukan dalam DPRI Sunda Kecil yang taktis di bawah T.R.I. Sunda Kecil.
Pucuk pimpinan DPRI Sunda Kecil ialah almarhum Let. Kol. I Gusti Ngurah Rai selaku pimpinan umum yang mewakili pemerintah/militer, sedangkan wakilnya I Made Wijakusuma, yang mewakili kelaskaran dan badan-badan perjuangan lainnya. Lalu disusun suatu sistem gerilya untuk perlawanan-perlawanan selanjutnya.
Saya lalu berkunjung ke rumahnya dan bertanya apakah Pak Rai pernah menonton film dokumenter perjuangan alm. I Gusti Ngurah Rai. Beliau mengatakan menonton di Kodam Udayana karena diundang. Film itu, menurutnya, bagus untuk pembelajaran sejarah. Generasi muda yang bercita-cita ingin menjadi pemimpin bangsa hendaknya terlebih dulu mempelajari sejarah perjuangan bangsa itu, sebagai modal politik memperjuangkan Bali ke depan.
I Made Adi Susila
Br. Gaji, Ds. Padang Luwih
Kec. Kuta Utara, Badung